Minggu, 30 Desember 2018

TELEMEDICINE SEBAGAI TREND PENGOBATAN MASA DEPAN

TELEMEDICINE

  • PENGERTIAN

        Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.
                       
         Dari gambar diatas dapat dijelaskan lebih mendalam mengenai apa itu telemedicine. Komponen penyusun teknologi telemedicine adalah pasien, dokter, internet dan praktisi kesehatan. Pasien memiliki jarak yang jauh dengan dokter. Apabila pasien ingin memeriksa kesehatan mereka tidak perlu berangkat ke tempat dokter, ini untuk penyakit yang kecil dan menengah dan untuk perawatan jalan. Untuk pasien dengan sakit parah dan perlu rawat inap hal ini sulit diterapkan,tetapi masih dalam tahap pengujian. Misal untuk pasien sakit jantung, kanker dan lain-lain. Istilah “telemedicine” mungkin masih terasa asing ditelinga kita ini merupakan sebuah perkembangan dari bidang kesehatan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.  

Gambar terkait  
Telemedicine adalah layanan kesehatan yang dilakukan dari jarak jauh. cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemtri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain".
  • SEJARAH

     Ide tentang pemeriksaan dan evaluasi kesehatan dengan menggunakan perangkat jaringan telekomunikasi bukanlah hal yang baru. Setelah diperkenalkan pesawat telepon, percobaan telemedicine telah dilakukan pertama kali dengan men-transmisi-kan rekaman ekg melalui jaringan telepon sistem analog. Walaupun jarak tempuh transmisi hanya beberapa kilometer, namun nilai klinisnya tidak begitu bermakna. Setelah itu, beberapa kali dicoba untuk melakukan transmisi suara jantung dan napas antar dokter dan pasien. 

       Setelah Perang Dunia ke-II (1945), teknik transmisi foto dikembangkan oleh militer di eropa. Pengalaman tersebut memberikan inspirasi para pioner kedokteran dalam mengembangkan teknik pengiriman gambar-gambar medis tentang penyakit dan kelainan dari pasien ke dokter. Sejumlah peneliti kedokteran pada saat itu telah melakukan kegiatan pendidikan, interprestasi dan menegakkan diagnosis serta melakukan pengobatan psikiatri, dan radiologi jarak jauh. 

     Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer dan sistem digital saat ini, perkembangan telemedicine semakin berkembang. Peralatan kedokteran dapat menghasilkan gambar digital secara langsung, selain itu juga dapat mengubah citra video menjadi citra digital. Kini, penggunaan telemedicine sangat luas sampai sekarang diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia, Jordan, India, dan Malaysia.

Fase Perkembangan Telemedicine


FASE PERKEMBANGAN
RENTANG WAKTU
Telegram dan Telepon
1840-1920
1920-1950
Televisi/ teknologi ruang angkasa
1950-1980
1990an - Sekarang
  • JENIS-JENIS

         Telemedicine dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: Store-and-forward , remote monitoring and (real-time) interactive services. 

      1. Telemedicine Store-and-forward 
 Hasil gambar untuk Telemedicine Store-and-forward
Melibatkan perolehan data medis (seperti gambar medis , biosignals dll) dan kemudian mengirimkan data ini ke dokter atau spesialis medis pada waktu yang tepat untuk penilaian online . Hal ini tidak memerlukan kehadiran kedua belah pihak pada saat yang sama. Dermatology (cf: teledermatology ), radiologi , dan patologi adalah spesialisasi umum yang kondusif untuk telemedicine asynchronous. Kebenaran data medis yang terstruktur sebaiknya sebaiknya disimpan dalam media elektronik dan harus berupa komponen dari transfer file ini. Perbedaan utama antara pertemuan langsung kedua belah pihak dengan pertemuan telemedicine adalah kelalaian dari pemeriksaan fisik dalam sebuah sejarah. Proses Store-and-forward membutuhkan dokter untuk bergantung pada laporan sejarah dan audio / video informasi sebagai pengganti pemeriksaan fisik. 

    2. Pemantauan jarak jauh (remote monitoring)
 Hasil gambar untuk Telemedicine Store-and-forward
Dikenal sebagai pemantauan diri atau pengujian, memungkinkan para profesional medis untuk memantau pasien jarak jauh menggunakan perangkat teknologi yang beragam. Metode ini terutama digunakan untuk mengelola penyakit kronis atau kondisi tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, atau asma. Layanan ini dapat memberikan hasil kesehatan sebanding dengan tradisional di-orang pertemuan pasien, pasokan kepuasan yang lebih besar untuk pasien, dengan biaya yang efektif. 

       3. Interactive (real-time)  services 

 Hasil gambar untuk Interactive (real-time)  services telemedicine
 Menyediakan real-time interaksi antara pasien dan penyedia, untuk memasukkan percakapan telepon, komunikasi online dan kunjungan rumah. Banyak kegiatan seperti kajian sejarah, pemeriksaan fisik, evaluasi psikiatri dan penilaian oftalmologi dapat dilakukan dengan membandingkan langsung untuk mereka yang melakukan cara tradisional yakni dengan bertatap muka langsung. Selain itu, "interactive-doctor" dari layanan telemedicine mungkin lebih murah daripada kunjungan klinik secara langsung.
  • MANFAAT 

        Telemedicine bisa sangat bermanfaat bagi orang yang hidup dalam komunitas terpencil dan wilayah terpencil dan saat ini sedang diterapkan di hampir semua domain medis. Pasien yang tinggal di daerah tersebut dapat dilihat oleh dokter atau spesialis yang dapat memberikan pemeriksaan yang akurat dan lengkap, sementara pasien tidak mungkin harus menunggu perjalanan atau jarak normal atau kali seperti yang dari kunjungan ke rumah sakit atau dokter konvensional. Perkembangan terkini dalam ponsel kolaborasi teknologi dengan menggunakan tangan-diadakan perangkat mobile memungkinkan kesehatan profesional di beberapa lokasi kemampuan untuk melihat, mendiskusikan dan menilai masalah pasien seolah-olah mereka berada di ruangan yang sama.

         Telemedicine dapat digunakan sebagai alat pengajaran, dimana staf medis yang berpengalaman dapat mengamati, menunjukkan dan menginstruksikan staf medis di lokasi lain, lebih efektif atau teknik pemeriksaan lebih cepat. Ini meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan untuk pasien di lokasi terpencil. "Telemedicine telah ditunjukkan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi kesehatan melalui manajemen yang lebih baik dari penyakit kronis, bersama staf kesehatan profesional, waktu perjalanan berkurang, dan tetap rumah sakit lebih sedikit atau lebih pendek." Beberapa studi telah mendokumentasikan meningkatkan kepuasan pasien selama telemedicine lima belas tahun terakhir.

         Sistem telemedicine interaktif pertama, operasi melalui saluran telepon standar, untuk jarak jauh mendiagnosa dan mengobati pasien yang memerlukan resusitasi jantung (defibrilasi) dikembangkan dan dipasarkan oleh Perusahaan MedPhone pada tahun 1989 di bawah kepemimpinan presiden dan pendiri, S. Eric Wachtel. Setahun kemudian perusahaan memperkenalkan versi seluler, MDphone tersebut. Dua belas rumah sakit di Amerika Serikat menjabat sebagai menerima dan pusat pengobatan.  

       Telemonitoring adalah praktek medis yang melibatkan pemantauan jarak jauh pasien yang tidak di lokasi yang sama sebagai penyedia perawatan kesehatan. Secara umum, pasien akan memiliki sejumlah perangkat pemantauan di rumah, dan hasil dari perangkat ini akan dikirim melalui telepon ke penyedia layanan kesehatan. Telemonitoring adalah cara yang nyaman bagi pasien untuk menghindari perjalanan dan untuk melakukan beberapa pekerjaan yang lebih mendasar dari kesehatan untuk diri mereka sendiri.  

       Selain teknologi pemantauan yang obyektif, program telemonitoring paling termasuk pertanyaan subjektif tentang kesehatan pasien dan kenyamanan. Pertanyaan ini dapat berlangsung otomatis melalui telepon, atau perangkat lunak telemonitoring dapat membantu menjaga pasien berhubungan dengan penyedia layanan kesehatan. Penyedia kemudian dapat membuat keputusan tentang perawatan pasien berdasarkan kombinasi informasi subjektif dan objektif mirip dengan apa yang akan terungkap dalam janji di lokasi. 

       Beberapa hal yang lebih umum bahwa perangkat telemonitoring melacak termasuk tekanan darah, denyut jantung, berat badan, glukosa darah, dan hemoglobin. Telemonitoring mampu memberikan informasi tentang tanda-tanda vital, asalkan pasien memiliki peralatan pemantauan yang diperlukan di lokasi-nya. Tergantung pada keparahan kondisi pasien, penyedia dapat memeriksa statistik ini setiap hari atau mingguan untuk menentukan perawatan terbaik.  

       Ayurvedic pusat telemedicine yang pertama didirikan di India pada tahun 2007 oleh Partap Chauhan , seorang dokter Ayurvedic India dan Direktur Jiva Ayurveda

       Pemantauan pasien di rumah dengan menggunakan perangkat yang dikenal seperti monitor tekanan darah dan mentransfer informasi ke pengasuh adalah layanan muncul cepat tumbuh. Solusi ini pemantauan jarak jauh memiliki fokus pada saat ini penyakit kronis dan morbiditas yang tinggi terutama dikerahkan untuk Dunia Pertama. Di negara berkembang cara baru berlatih telemedicine muncul lebih dikenal sebagai Primer Kunjungan Diagnostik Remote, dimana dokter menggunakan perangkat untuk jarak jauh memeriksa dan mengobati pasien. Ini teknologi baru dan prinsip praktek kedokteran memegang janji yang signifikan untuk meningkatkan pada masalah penyediaan layanan kesehatan utama, misalnya, Afrika Selatan, karena Diagnostik Konsultasi Primer jauh tidak hanya memonitor sebuah penyakit kronis yang sudah didiagnosis, tetapi memiliki janji untuk mendiagnosa dan mengelola penyakit pasien biasanya akan mengunjungi dokter untuk umum.  

        Manfaat telemedicine mencakup kedalam 3 aspek yang saling terkait satu sama lain yaitu pasien, dokter dan rumah sakit. Manfaat langsung bagi pasien adalah:
  1. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan. 
  2. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
  3. Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
  4. Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja. 
  5.  Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.
  • APLIKASI TELEMEDICINE 

1. SKALA MIKRO 

      Dilaksanakan oleh salah satu intansi layanan kesehatan dalam skala terbatas. 

2. SKALA MAKRO 

    a)     Aplikasi Sektoral 
      Terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran/ bidang layanan kesehatan.
    b)    Aplikasi Regional 
     Mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas pada wilayah tertentu dalam satu negara.
    c)     Aplikasi Nasional 
      Mencakup seluruh bidang layanan kesehatan di seluruh wilayah suatu negara.
  • APLIKASI TELEMEDICINE DI INDONESIA 

Instalansi Sistem

  1. Biaya instalansi 
  2. Teknologi perangkat lunak
  3. Teknologi perangkat keras

Inkorporasi Kedalam Praktek Kedokteran di Indonesia

  1. Tenaga kesehatan dengan keterampilan layanan kesehatan jarak jauh
  2. Penerimaan komunitas kesehatan dan non kesehatan
  3. Aspek etika, legalitas, dan reumbersment.

Pemeliharaan Sistem

  1. Biaya pemeliharaan
  2. Efektivitas biaya secara komersial
  3. Pengawasan kualitas layanan
  4. Penyesuaian dengan perkembangan teknologi informasi dan ilmu kedokteran.
  • TEKNOLOGI MEDICINE

         Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari materi dan objek transmisi nya. Misalnya: teleradiologi, telepatologi, teledermatologi, telekardiologi, telepsikiatri, teleneurologi, teleedukasi, telekonsultasi, pengobatan telenuklir, teleotorinolaringologi dan penatalaksanaan trauma jarak jauh. Selain itu dikenal pula berbagai disiplin telemedicine lainnya seperti telenursing (pelayanan keperawatan jarak jauh), dan teleprescribing (resep jarak jauh).

Perangkat keras dan lunak telemedicine sangat mahal, terutama transmisi yang menggunakan saluran pita lebar, sehingga akses pusat kontrol dan server sebaiknya berada di center-center besar. Namun harus dibedakan mana yang bisa diaplikasikan sesuai kemampuan, dan mana yang harus menunggu pemakaian teknologi tinggi. Semua pengiriman pencitraan (image) baik ekokardiografi real time maupun film citra x-ray , ct-scan ataupun angiogram memerlukan saluran pita lebar dan jaringan digital dengan biaya tinggi.
  • PILIHAN TELEKOMUNIKASI

  1. Saluran telepon standar (public switched telephone network; PSTN)
  2. ISDN (integrated service digital network) 
  3. Koneksi satelit 
  4. Teknologi nirkabel 
  5. Koneksi gelombang mikro 
  6. Leased line 
  7. ATM (asynchronous transfer mode): teknologi relay sel.
        Dibawah ini merupakan contoh kasus aplikasi satelit untuk pelayanan kesehatan jarak jauh adalah:

1. Jaringan Informasi Medis Asia-Pasifik via ETS-V (AMINE - Asia Pacific Medical Information Network via ETS-V


        Proyek yang dilaksanakan oleh National Space Development Agency (NASDA) dan Departemen Pos dan telekomunikasi Jepang serta dibantu oleh Fakultas Kedokteran Universitas Tokai Jepang ini mendirikan 25 stasiun bumi yang menggunakan L-Band VSAT di setiap stasiunnya. Stasiun bumi tersebut tersebar di Thailand, Kamboja, Papua Nugini, Fiji, China, dan Jepang.

       Setelah selama empat tahun beroperasi (1992-1996) ternyata 80% traffik adalah trafik non-klinis seperti masalah-masalah administrasi, manajemen rumah sakit, dan urusan logistik. Oleh Karena itu AMINE merekomendasikan agar desain telemedicine di masa yang akan datang turut memperhitungkan trafik-trafik non-klinis seperti ini. Hasil yang nyata adalah AMINE telah berhasil menyelamatkan banyak pasien terutama di negara berkembang di asia pasifik.

2. Telemedicine via ACTS (Advanced Communications Technology Satellite ) NASA 


        ACTS merupakan salah satu pionir dalam mengaplikasikan telemedicine via satelit. Salah satu eksprimen telemedicine yang dilakukan adalah telemammography, yang mendemontrasikan pengiriman citra mammografi resolusi tinggi dari daerah pedesaan ke kota menggunakan jaringan akses satelit.

         Mammografi adalah citra radiologi yang dapat membantu pendeteksian kanker payudara dalam tahap dini. Sayangnya dibutuhkan ahli radiologi yang berpengalaman untuk menginterpretasikan citra tersebut yang tidak selalu tersedia didaerah pedesaan atau kota kecil. Eksprimen ini menghubungkan tempat screening di kota kecil atau pedesaan dengan suatu institusi medis di kota besar. Keberhasilan program ini membutuhkan integrasi antara satelit dan infrastruktur terestrial di fakultas kedokteran kampus/rumah sakit, pemoresan citra, keamanan data pasien, juga perangkat lunak yang mengontrol proses screening. 

       Salah satu kesulitan yang dihadapi pada telemammografi ini adalah citra yang dihasilkan berukuran besar. Untuk teknik mammography direct digital, kompresi 20:1 diperlukan agar citra dapat ditransmisikan kurang dari 1 menit dengan menggunakan T1. Tetapi kompresi sebanyak ini mengorbankan beberapa data pada citra. Karena itu eksprimen ini menyarankan pengembangan teknik kompresi citra disamping perbaikan sistem yang mampu mentransmisikan citra lebih cepat.
  • PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN UMUM

1.  Telenursing 


     Telenursing mengacu pada penggunaan telekomunikasi dan teknologi informasi dalam rangka memberikan keperawatan pelayanan perawatan kesehatan setiap kali jarak fisik yang besar ada antara pasien dan perawat, atau antara sejumlah perawat. Sebagai bidang itu adalah bagian dari telehealth, dan memiliki banyak poin kontak dengan aplikasi medis dan non-medis lainnya, seperti telediagnosis, konsultasi jarak, telemonitoring, dll.  

     Telenursing adalah mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan di banyak negara karena beberapa faktor: keasyikan dalam mengurangi biaya perawatan kesehatan, peningkatan jumlah penuaan dan populasi sakit kronis, dan peningkatan cakupan pelayanan kesehatan untuk jauh, pedesaan, kecil atau daerah yang jarang penduduknya. Diantara manfaatnya, telenursing dapat membantu memecahkan kekurangan perawat meningkat, untuk mengurangi jarak dan menghemat waktu perjalanan, dan menjaga pasien dari rumah sakit.  Gelar yang lebih besar dari kepuasan kerja telah terdaftar antara telenurses.  

2. Telepharmacy

 
     Telepharmacy merupakan tren yang berkembang untuk memberikan perawatan farmasi kepada pasien di lokasi terpencil di mana mereka mungkin tidak memiliki kontak fisik dengan apoteker. Ini meliputi terapi obat pemantauan, konseling pasien, otorisasi sebelumnya, otorisasi isi ulang, pemantauan kepatuhan formularium dengan bantuan telekonferensi atau konferensi video . Selain itu, video-conferencing jauh digunakan dalam farmasi untuk keperluan lain, seperti menyediakan pendidikan, pelatihan, dan melakukan beberapa fungsi manajemen.  

     Sebuah program telepharmacy penting adalah di Amerika Serikat, dilakukan di pusat kesehatan masyarakat federal yang berkualitas, Kesehatan Masyarakat Asosiasi Spokane (Chas) pada tahun 2001, yang memungkinkan obat biaya rendah pengeluaran di bawah program pemerintah federal. Program ini digunakan videotelephony untuk dispensing obat dan konseling pasien di enam klinik perkotaan dan pedesaan.  Ada satu basis farmasi dan lima klinik terpencil di beberapa bidang Spokane, Washington di bawah program telepharmacy di Chas. "Apotek dasar yang diberikan belajar farmasi tradisional untuk klien di Lembah klinik dan menjabat sebagai hub untuk farmasi klinik terpencil lainnya." 

       Situs remote dispensing dan proses pendidikan pasien digambarkan sebagai berikut: sekali resep tersebut dikirim dari remote ke klinik farmasi dasar, apoteker memverifikasi hard copy dan memasuki urutan. Label juga dihasilkan secara bersamaan, dan antrian label ditransmisikan ke situs remote. . Ketika antrian label muncul pada lemari obat yang dikenal sebagai dispenser ADDS, orang yang berwenang dapat mengakses obat dari ADDS diikuti dengan memindai barcode obat, dan pencetakan dan pemindaian label Setelah langkah-langkah yang dilakukan, personil situs remote yang terhubung ke apoteker di apotek dasar melalui videoconference untuk verifikasi obat dan konseling pasien. 

       Dalam waktu terakhir, Angkatan Laut AS Biro Kedokteran mengambil langkah yang signifikan dalam memajukan dunia telepharmacy.  Program telepharmacy dikemudikan pada tahun 2006 "di daerah dilayani oleh Rumah Sakit Angkatan Laut Pensacola, Florida, dan Rumah Sakit Angkatan Laut Bremerton, Washington." Mulai dari Maret 2010, Angkatan Laut memperluas sistem telepharmacy untuk lebih banyak situs di seluruh dunia.  Menurut Angkatan Laut Letnan Eubanks Justin di Rumah Sakit Angkatan Laut Pensacola, Florida, telepharmacy akan dimulai pada lebih dari 100 situs Angkatan Laut yang meliputi empat benua pada akhir tahun 2010. 

3. Telerehabilitasi

 
       Telerehabilitation (atau e-rehabilitasi ) adalah penyerahan rehabilitasi layanan melalui jaringan telekomunikasi dan Internet. Kebanyakan jenis layanan jatuh ke dalam dua kategori: penilaian klinis (kemampuan fungsional pasien di lingkungan nya), dan terapi klinis . Beberapa bidang praktek rehabilitasi yang telah dieksplorasi telerehabilitation adalah: neuropsikologi , pidato-patologi bahasa , audiologi , terapi okupasi , dan terapi fisik . Telerehabilitation dapat memberikan terapi untuk orang yang tidak dapat melakukan perjalanan ke klinik karena pasien memiliki cacat atau karena waktu perjalanan. Telerehabilitation juga memungkinkan ahli dalam rehabilitasi untuk terlibat dalam konsultasi klinis di kejauhan.  

       Pada 2006, modalitas yang paling umum digunakan adalah melalui Webcam , videoconference , saluran telepon , videophone dan halaman web yang berisi aplikasi Internet kaya. The visual nature of telerehabilitation technology limits the types of rehabilitation services that can be provided. Sifat visual teknologi telerehabilitation membatasi jenis layanan rehabilitasi yang dapat disediakan. Hal ini paling banyak digunakan untuk rehabilitasi neuropsikologi , pas peralatan rehabilitasi seperti kursi roda , kawat gigi atau kaki palsu ,. dan dalam pidato-patologi bahasa aplikasi internet Kaya rehabilitasi neuropsikologis (alias kognitif rehabilitasi ) kerusakan kognitif (dari etiologi banyak) pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001. saha ini baru-baru ini (2006) diperluas sebagai teleterapi aplikasi untuk peningkatan kemampuan program untuk anak-anak sekolah kognitif. Tele-audiologi (pendengaran penilaian) adalah aplikasi yang berkembang Seperti tahun 2006, telerehabilitation dalam praktek terapi okupasi dan terapi fisik sangat terbatas, mungkin karena kedua disiplin lebih "tangan di atas". 

      Dua bidang penting dari penelitian telerehabilitation adalah (1) menunjukkan kesetaraan penilaian dan terapi untuk di-orang penilaian dan terapi, dan (2) gedung baru sistem pengumpulan data untuk mendigitalkan informasi bahwa seorang terapis dapat digunakan dalam praktek.Tanah-melanggar penelitian di telehaptics (indra peraba) dan realitas virtual dapat memperluas ruang lingkup praktek telerehabilitation, di masa depan.  

           Di Amerika Serikat, National Institute on Cacat dan Rehabilitasi Penelitian 's (NIDRR) [1] mendukung penelitian dan pengembangan telerehabilitation.  Penerima NIDRR ini termasuk "Teknik Rehabilitasi dan Research Center" (RERC) di University of Pittsburgh , pada Institut Rehabilitasi Chicago , Universitas Negeri New York di Buffalo, dan Rumah Sakit Rehabilitasi Nasional di Washington DC. Federal lain penyandang dana penelitian adalah Administrasi Veteran, Administrasi Pelayanan Kesehatan Penelitian di Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia, dan Departemen Pertahanan. Di luar Amerika Serikat, penelitian yang sangat baik dilakukan di Australia dan Eropa. Seperti tahun 2006, hanya beberapa asuransi kesehatan di Amerika Serikat akan mengganti untuk layanan telerehabilitation. Jika penelitian menunjukkan bahwa teleassessments dan teleterapi yang setara dengan pertemuan klinis, adalah lebih mungkin bahwa asuransi dan Medicare akan mencakup layanan telerehabilitation.
  • PROSPEK TELEMEDICINE DI ERA 3G 

      Meskipun kehadirannya disambut dengan penuh harap, kemampuan 3G untuk meningkatkan produktifitas masih diragukan (Kompas, 27/11/2006). Hal ini juga ditunjukkan dengan iklan 3G di teve yang tidak jauh dari entertainment dan fun. Manfaat 3G untuk aktifitas yang lebih serius (meningkatkan produktifitas) belum dipromosikan secara optimal. Salah satunya adalah untuk telemedicine. Telemedicine pada prinsipnya adalah penyelenggaraan pelayanan kedokteran jarak jauh. Bentuknya ada yang real-time ada pula yang tidak (asynchronous). Fungsinya pun bervariasi, dapat berupa telelearning, telekonsultasi sampai ke pelayanan kedokteran langsung seperti telesurgery (praktek beah jarak jauh). Hampir semua spesialisasi kedokteran dapat menerapkan telemedicine sehingga akan dikenal berbagai istilah seperti teleradiologi, telepsikiatri, telepatologi hingga teledermatologi.

      Praktek kedokteran sebenarnya biasa menerapkan telemedicine menggunakan telepon, seperti seorang dokter yunior atau perawat saat melakukan konsultasi pasien dengan dengan dokter senior melalui telepon. Dokter dapat menginstrusikan melalui telepon kemudian akan diikuti oleh dokter yunior atau perawatnya.Teknologi informasi dan komunikasi dapat memfasilitasi komunikasi medis yang kompleks. Tidak hanya lisan tapi dengan dukungan teknologi ini dokter di tempat yang jauh dapat menerima informasi medis yang lebih rinci. Dokter spesialis kulit dapat menyaksikan langsung gambaran rinci (bentuk, warna,regularitas) ujud kelainan kulit pasien yang dirujuk meskipun berada ditempat yang berbeda.

       Seorang ahli radiologis dapat membaca gambar film radiologis pasien yang dikirim dari sejawat atau fasilitas kesehatan lain secara tepat.Pada intinya, kebutuhan telemedicine tumbuh karena adanya kesenjangan pelayanan kesehatan. Persebaran dokter di Indonesia yang tidak merata., apalagi dokter spesialis. Database Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan jumlah spesialis anak di Jakarta pada tahun 2005 tercatat 443 (rasio 5,29 SpA per 100.000 penduduk), sedangkan di Papua hanya 7 (0,32 SpA per 100.000 penduduk). Semakin padat penduduk dan tinggi kemampuan ekonomi suatu daerah, layanan fasilitas kesehatan akan semakin spesialistik dengan teknologi yang lebih tinggi.

        Pemerintah pusat kesulitan melakukan upaya penempatan dokter di daerah terpencil secara berkesinambungan. Selain itu di rumah sakit diluar pulau jawa masih kekurangan tenaga spesialis. Dengan kapasitas Bandwith yang tinggi, 3G merupakan teknologi alternative untuk penerapan telemedicine. Kombinasi video call, pengiriman data medis yang kompleks (gambar radiology, hasil pemeriksaan patologi anatom) sampai ke rekaman biosignal (EKG, EEG) dapat dilakukan menggunakan tenologi ini. Sebagai inovasi praktek kedokteran, tentu saja profesi dokter akan membandingkan dengan Gold Standard praktek kedokteran konvensional. Misalnya apakah akurasi pembacaan gambar radiology digital yang dikirim melalui 3G setara dengan pembacaan konvensional.

        Selain itu meskipun bermanfaat untuk menjembatani daerah berfasilitas kesehatan terbatas, dukungan logistis standard tetap msih diperlukan. Jangan sampai, jika dokter spesialis memberikan resep obat tertentu ternyata ditempat pengirim pasien tidak tersedia obatnya.Aspek lainnya adalah mekanisme pembiayaan, Siapa yang akan membiayai biaya telekomunikasi tersebut dan bagaimana mekanisme pembayarannya ?. Karena sebagian besar daerah dengan fasilitas kesehatan terbatas adalah daerah miskin. Apakan pemerintah juga akan memberikan subsidi pembiayaan sebagaimana pemerintah menerapkan program asuransi kesehatan masyaraat miskin (Askeskin/ JPKMM) ?Atau seharusnya menjadi tanggungjawab operator sebagai bagian dari universal service obligation ?

     Dalam banyak proyek percontohan telemedicine, salah satu factor yang mengganjal keberlangsungan program tersebut adalah masalah biaya. Juga tidak pentingnya adalah aspek etika, jika terjadi medical error siapa yang menanggung ? dokter yang merujuk, dokter yang dirujuk, atau operator ? Terkait dengan hal ini pada bidang radiology perlu ditetapkan standard minimal tingkat kompresi gambar radiology digital. Akhirnya akan berdampak pada sertifikasi peralatan radiologi digital. Jika dalam UU Praktik kedokteran, dokter hanya boleh praktek di tiga tempat, apakah dengan layanan 3G dapat menerima pasien dari berbagai daerah, baik dari dalam dan luar Indonesia merupakan suatu pelangaran ? Mengingat peliknya implikasi penggunaan 3G untuk telemedicine barangkali perlu dilakukan uji laik telemedicine (ULT). Sayangnya belum ada suara resmi dari Departemen Kesehatan maupun IDI tentang prospek 3G. Rancangan Undang-undang Praktek Kedokteran pun tidak mengatur mengenai hal ini.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TELEMEDICINE SEBAGAI TREND PENGOBATAN MASA DEPAN

TELEMEDICINE PENGERTIAN         Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien j...